Tampilkan postingan dengan label Sekedar Tahu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sekedar Tahu. Tampilkan semua postingan

Jumat, 08 Maret 2013

Kenapasih Telapak Kaki dan Ketiak Tak Tahan Geli ?


Alasan Mengapa Telapak Kaki dan Ketiak Tidak Tahan Geli - Ketiak dan telapak kaki hampir sebagian besar orang menjadi bagian tubuh yang paling tidak tahan geli. Kenapa dua bagian ini paling sensitif dan tidak tahan jika digelitik atau disentuh?

Beberapa orang mungkin memiliki bagian sensitif yang berbeda, karena pada titik tersebut menghasilkan refleks geli dengan derajat yang bervariasi atau bahkan tidak sama sekali. Seseorang mungkin memiliki daerah sensitif dimana orang lain tidak merasakan apapun.

Telapak kaki dan ketiak merupakan dua daerah dalam tubuh yang paling sensitif bagi kebanyakan orang. Hal ini karena pada telapak kaki memiliki konsentrasi Meissner's corpuscles yang lebih tinggi. Ujung dari saraf ini akan membuat telapak kaki memiliki kadar geli yang lebih tinggi daripada bagian tubuh lainnya. 
Baca Selengkapnya
READ MORE - Kenapasih Telapak Kaki dan Ketiak Tak Tahan Geli ?

Minggu, 29 Juli 2012

Posisi Tidur Mana Paling Sehat?

Tidur memang sangat penting artinya bagi kesehatan. Di antara kita sadar betul bahwa kesehatan dipengaruhi oleh dua faktor yang berkaitan dengan tidur yakni kualitas dan kuantitas
Tetapi mungkin tak banyak yang sadar bahwa posisi tidur juga turut menentukan kesehatan. Menurut para ahli, sekitar 95 persen manusia selalu tidur dalam posisi yang sama setiap malam. Tak heran, bila dengan posisi tidur yang tak pernah berubah, seseorang dapat memiliki kecenderungan mengalami penyakit tertentu.
Berikut ini adalah plus minus beberapa posisi tidur bagi kesehatan menurut kajian para ahli :
1. Posisi Recovery
Posisi ini disebut dengan posisi pemulihan karena lumrah digunakan dalam kondisi emergensi atau darurat medis. Menurut Professor Jim Horne dari Sleep Research Centre di Loughborough University, Inggris, posisi ini dapat membantu meringankan gangguan pencernaan terutama refluks zat asam (acid reflux) dan melegakan saluran pernafasan.
Kunci utama posisi ini adalah memiringkan tubuh ke sebelah kiri. Sebuah penelitian terhadap penderita heartburn (rasa panas di lambung atau dada) di Graduate Hospital, Philadelphia AS ditemukan bahwa tidur dengan posisi miring kanan membuat asam lambung menjadi lebih lambat mengalir ke esofagus, sehinga mereka yang tidurnya miring ke kanan lebih sering mangalami ketidaknyamanan.
Namun begitu, posisi ini dapat menimbulkan risiko lain, yakni memicu timbulnya keriput atau kerutan di kulit wajah karena salah satu bagian wajah mengalami tekanan.
2. Posisi The Corpse
Tidur pada posisi tengadah atau menempatkan bagian belakang tubuh sebagai tumpuan adalah pilihan yang baik bagi penderita arthtritis dan sakit punggung, kata Sammy Margo, psikoterapis dan penulis buku Good Sleep Guide. Hal ini karena beban atau bobot tubuh terbagi secara rata ke seluruh bagian tanpa memberi tekanan kepada salah satu daerah tubuh tertentu.
Tetapi, posisi ini juga dikenal efek buruknya karena pemicu utama mendengkur atau mengorok. Dr John Shneerson, direktur Sleep Centre di Papworth Hospital Cambridge menjelaskan, posisi ini akan membuat otot-otot rahang dan lidah menjadi rileks. Alhasil, rahang dan tenggorokan menjadi melemah dan terkulai karena pengaruh gravitasi. Kondisi ini membuat tenggorokan menyempit, menimbulkan turbulensi udara yang memicu vibrasi dan dengkuran.
Gangguan tidur serius seperti sleep apnea bisa muncul dari dengkuran ini. Tenggorokan bisa benar-benar tertutup sehingga bisa menghentikan aliran nafas selama sekitar 10 detik atau bahkan lebih.
"Riset menunjukkan bahwa mereka yang tidur pada posisi ini cenderung mengalami penurunan kadar oksigen dalam peredaran darah mereka, yang tentunya menjadi kekhawatiran bagi pasien yang mengidap sakit jantung dan paru-paru," ungkap Dr David Eccleston, dokter ahi masalah tidur dari Birmingham Inggris.
Mereka yang tidur pada posisi ini juga bernafas lebih cepat ketimbang yang tidur dengan posisi lainnya, sehingga jaringan tubuh mereka menjadi kekurangan oksigen (deoxygenated). Hal ini dapat memicu gangguan lainnya seperti asma dan penyakit jantung. Jika posisi ini adalah favorit Anda, pastikan kepala Anda ditopang oleh bantal yang nyaman, kata Dominic Cheetham, seorangchiropractor dari London. Minimnya penopang pada leher dan ruas tulang belakang bagian atas menyebabkan ketegangan pada otot leher dan bahu sehingga bisa memicu rasa sakit.
3. Posisi Foetal
Posisi tidur ini menyamping dengan lutut kaki yang naik atau ditekuk mendekati dada. Posisi ini dapat membantu mengatasi cedera dan sakit pada punggung.
"Selama seharian, tulang belakang dipengaruhi tekanan gravitasi yang membuat banyak tekanan pada diskus - bantalan tulang belakang. Selama tidur, tidak ada tekanan pada punggung. Air dalam tubuh tertarik pada diskus dan membantu pemulihan cedera," ungkap Sammy Margo.
Menurut Sammy, tidur pada posisi foetal adalah ideal karena ketika tubuh melengkung ke arah dalam akan membuka tulang belakang, menurunkan tekanan pada diskus dan meningkatkan pemulihan. Namun Sammy mengingatkan, penting untuk memastikan posisi leher sejajar dengan seluruh tubuh. Dengan kata lain, pastikan bantal tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah, karena ini akan menimbulkan ketegangan pada otot dan saraf leher, yang berakibat rasa sakit kepala dan leher di pagi hari.
4. Posisi Spooning
Posisi tidur dengan memeluk pasangan ini dapat meningkatkan kekuatan hubungan, menurut riset yang dipublikasikan oleh ahli saraf dan psikolg Dr James Coan dari AS. Sentuhan fisik saat tidur dapat mengurangi stres baik pada wanita maupun pria. Namun begitu, posisi ini juga bisa membuat tubuh pegal-pegal dan memperburuk rasa sakit otot dan sendi.
"Penting untuk diingat bahwa tubuh Anda terus berubah selama bertahun-tahun. Posisi yang dulu dirasakan nyaman mungkin tidak akan berlaku lagi," papar Sammy.
Posisi tidur menyamping di mana pasangan menempel pada tubuh Anda - baik di depan atau belakang - bisa menyebabkan sakit punggung dan bahu. Sedangkan tidur dengan menindih tangan atau dada pasangan bisa membuat leher tidak sejajar dengan tulang belakang sehingga memicu sakit leher.
5. Posisi Sunbather
Tidur dengan posisi telungkup membantu Anda mencegah dengkuran karena otot tenggorokan tidak akan terkulai akibat pengaruh gravitasi. Namun bila Anda adalah orang yang sering menggertakan gigi saat tidur, posisi ini tidak direkomendasi. Menurut Dr Mani Bhardwaj, dokter gigi dari The Smile Studios di London, saat seseorang tidur dengan posisi telungkup posisi rahang bawah akan lebih maju ke depan dibandingkan posisi normal. Ini berarti bagi mereka yang suka menggertak-gertakan gigi akan timbul tekanan lebih besar pada bagian gigi bawah yang bisa berujung pada kerusakan signifikan.
Selain itu, posisi ini juga berpotensi menimbulkan gangguan saraf pada tubuh bagian atas. "Ketika Anda telungkup, terlalu banyak atau terlalu sedikit bantal memengaruhi posisi leher dan dan membuanya tidak sejajar dengan tulang belakang. Ini akan meningkatkan kemungkinan kompresi saraf, khususnya pada orang dengan usia lanjut," kata Dr Eccleston.
Anda juga harus memutar leher ke kiri atau ke kanan, yang menyebabkan ketegangan pada salah satu sisi. Kompresi saraf terjadi ketika ruas tulang-tulang belakang menekan saraf pada bagian leher. Risiko dari kondisi ini akan meningkat ketika tulang belakang mengalami arthritis seiring bertambahnya usia.
Dr Eccleston merekommendasikan penggunaan kasur berbahan busa latex atau kasur pegas karena jenis ini dapat menyesuaikan dengan bentuk tubuh Anda dan menyediakan perlidungan dan penopang cukup ideal bagi tulang belakang.

Sumber: http://gokil-lucu.blogspot.com/2011/05/posisi-tidur-mana-paling-sehat.html
READ MORE - Posisi Tidur Mana Paling Sehat?

Ramalan Bill Gates Pada 1987 Kini Terbukti

Pendiri Microsoft, Bill Gates mendokumentasikan pandangannya pada buku The Road Ahead (Jalan Mendatang) yang terbit pada 1995. Jauh sebelumnya, dalam wawancara tahun 1987, Gates telah memberikan prediksi teknologi masa depan.


Foto: cnbc.com

Gates meramalkan TV LCD, pengenalan perintah suara Siri, YouTube, Wikipedia, dan pembayaran tanpa kartu.


Pada 1987, majalah OMNI memuat prediksi para jenius termasuk Gates. Pendiri Microsoft yang saat itu berusia 32 tahun ini telah menjadi miliuner paling muda. Windows mulai mendominasi sebagai sistem operasi perangkat kerja perusahaan dunia.



Majalah Smithsonian membandingkan prediksi Gates dengan kondisi teknologi dunia pada 2012.



Gates pada saat itu diminta memprediksi dunia dalam 20 tahun mendatang yakni 2007. Tapi, beberapa di antaranya terwujud pada beberapa tahun terakhir ini.



Pada 1987, internet baru mulai mengemuka. Ini membuat prediksi menjadi tidak mudah. Tapi, Gates sudah memiliki visi tentang internet. Dia mendeskripsikan sentuhan YouTube dan Wikipedia yang cocok dengan kehidupan masa kini.


"Pada 20 tahun nanti, Zaman Informasi pasti telah datang. Mimpi untuk mendapatkan basis data dunia dengan sentuhan jari Anda akan menjadi realita," ujar Gates dulu seperti dilansir dari Daily Mail.


"Anda bisa membuat tayangan video sendiri dan memuatnya sendiri. Sekarang, jika Anda ingin membuat gambar pada layar, Anda harus memotretnya. Misalnya, gambar pantai dan ombak," imbuhnya.



"Dalam 20 tahun, Anda bisa membuat gambar dan pemandangan sendiri. Anda akan dapat menyimpan representasi tingkat tinggi tentang gambaran matahari atau cara angin bertiup. Percayalah, jika Anda menginginkan ada bintang film tertentu terlihat sedang bersantai di pantai, Anda bisa membuatnya. Orang-orang mulai melakukan ini," ujar Gates meramal.


Tahap terakhir ini belum sepenuhnya terwujud. Industri visual seperti film dan game video mulai menjajakinya. Gates meramalkan kemampuan iPad Apple menampilkan gambar dengan Retina Display.


"Anda berada di rumah. Anda sudah memiliki perpustakaan gambar yang akan berisi semua karya seni terbaik dunia," ujar Gates.


"Anda juga akan memiliki perangkat berlayar datar dengan harga terjangkau untuk digunakan di rumah. Resolusi layar itu sangat bagus untuk memproyeksikan gambar seperti melihat langsung lukisan cat minyak dengan mata. Tampilannya akan sangat realistis," imbuhnya.


Teknologi Apple, Siri juga masuk dalam visi masa depan Gates.


"Kita akan memiliki teknologi pengenalan suara yang berkualitas. Saya dapat bangun pagi dan mengatakan, 'Tunjukkan lukisan Da Vinci.' Perangkat dapat menampilkan gambar resolusi tinggi yang saya inginkan di langit-langit. Teknologi ini juga bisa menampilkan musik atau video. Dunia akan online. Anda bisa melakukan simulasi tentang apa saja," ramal Gates.


Kendati belum ada TV di langit-langit, tapi ramalan lainnya hampir mendekati.



Beberapa waktu lalu, teknologi bisa "menghidupkan" selebritas yang telah meninggal dalam wujud tiga dimensi. Rapper Tupac bisa tampil pada pertunjukkan di Las Vegas, Amerika Serikat.



Gates memperkirakan setiap orang dapat terlibat dalam menentukan kualitas hiburannya sendiri.


"Jika Anda suka Bill Cosby, nanti akan ada deskripsi digital Cosby. Gerak tubuh dan tampilannya akan mirip. Anda bisa membuat acara sendiri dari tampilan itu," ujar Gates.


"Dalam 20 tahun, kita bisa mensintesa realitas. Kita akan melakukannya dengan realisasi yang super dan dalam waktu bersamaan. Mesin akan mengecek data dan memberikan ide cerita yang akan Anda bagikan nanti. Mesin itu juga membuat Anda mengetahui lagu yang akan Anda nyanyikan dan lelucon yang belum pernah Anda dengar sebelumnya. Saat ini kita hanya bisa melakukan simulasi penerbangan saja," urai Gates.


Transaksi online juga masuk dalam prediksi Gates.


"Beberapa hal akan hilang dalam hidup kita. Mesin akan menggeser pertukaran fisik, baik dengan data suara atau jari. Jadi, kartu kredit dan cek perlahan harus menyingkir," paparnya.


Kendati bisa meramalkan masa depan, teknologi yang disebutkan Gates banyak yang dibuat oleh Apple dan Google. Inovasi Microsoft belum memberikan gebrakan berarti dalam mewujudkan prediksi Gates.



Satu hal yang luput dari ramalan yakni pencapaian Microsoft dibanding kompetitornya Apple dan Google. Microsoft tampak statis sejak 2000.
READ MORE - Ramalan Bill Gates Pada 1987 Kini Terbukti

Sejarah Asal Usul Nasi Kucing


Makan adalah soal cara. Kita semua menyebutnya sebagai nasi. Namun ketika ia dimasukkan dalam bambu dan dibakar, kita menyebutnya nasi bakar. Bila ia dibungkus daun jati, Orang Cirebon menyebutnya nasi jamblang. Dibungkus selagi hangat dengan daun pisang muda lain lagi namanya: nasi timbel. Dibungkus sejumput-kecil di Bali disebut nasi jinggo. Di Tegal orang bilang nasi ponggol, di Kudus orang menyebut Nasi Gandul, di Pekalongan di sebut Nasi Megono. Lain lagi Wong Solo, Wong Jogja dan Wong Klaten, inilah yang populer sebagai Nasi Kucing.

Nasi kucing bisa kita dibeli di sepanjang jalan di Solo dan Jogja. Di sudut-sudut gang, setiap ada keramaian tak pelak lagi, mereka pasti sedang lek-lekan, keplek ilat menyantap nasi kucing—hati-hati, karena sebagian lagi tak menyantap nasi kucing tapi Ciu Bekonang. Di Solo nasi kucing dijual di hik, sedang bila di Jogja dijajakan di gerobak Angkringan. Bentuknya sama: nasi sekepal dibungkus daun pisang dengan lauk sambal bandeng atau oseng tempe. Dijual dalam gerobak yang mangkal di tempat-tempat strategis. Selain gerobak penjual menyediakan satu kursi panjang di depannya.

Kita dapat makan secara swalayan. Di sudut kanan gerobak ada perapian, untuk menjerang tiga teko. Satu berisi air putih, satu berisi wedang jahe, satu lagi berisi teh kental—karena itu sebagian orang menyebut ‘Cafe Ceret Telu’. Di sebelah perapian dihamparkan macam-macam lauk dan jajanan: tempe dan tahu goreng, tempe dan tahu bacem, macam-macam sate semenjak sate usus, sate telur puyuh bacem, sate keong, sate kulit, sate (tempe) gembus, dan sate gajih sandung lamur.
Masih ada jajanan: lentho, timus, combro—tanpa oncom, dan peyek. Kemudian paling kiri ditata nasi kucing bertumpuk rapi. Anda perlu sedikit jeli, karena ada sejumlah pedagang hik yang menyediakan didih—darah yang dibekukan dan digoreng. Tak perlu khawatir, di Solo toleransi ummat cukup tinggi—di samping pengonsumsi didih memang cukup banyak. Meski di jalan-jalan di jual rica-rica dan sate jamu—sate babi, tak pernah ada masalah. Anda cukup mengetahui mana yang boleh dimakan. Penjual tak memaksa dan tak bermaksud menjebak.
Tak perlu khawatir kursi bangku tak dapat memuat pengunjung. Karena pedagang nasi kucing telah menyediakan berlembar-lembar tikar di sebelah gerobak. Bila angkringan mangkal di mulut gang, maka anda dapat makan di pinggir jalan. Benar-benar di pinggir jalan, sehingga pejalan kaki hanya berjarak satu-dua meter dari nasi kucing yang sedang anda buka. Sebagian pembeli bahkan tak suka duduk di kursi angkringan. Mereka lebih suka duduk di tikar. Menghabiskan malam dengan bercengkerama dengan kawan-kawan. Makanya, makan nasi kucing kurang dari tiga peserta tak afdol. Bersama lima orang dianjurkan.
Lalu, mengapa nasi kucing, hik, dan angkringan? Ini ada ceritanya. Disebut nasi kucing karena porsi dan lauknya persis seperti kita akan memberi makan kucing di rumah. Lalu hik. Suku kata yang unik karena tak ada dalam kamus bahasa jawa, dan hebatnya lagi, tak ada artinya yang pasti. Sebagian mengartikan hik sebagai Hidangan Istimewa Kampung. Saya katakan pada anda: jangan percaya pada tesis ini. Makna hik paling kuat yang saya dapat bersumber dari sejarah panjang tradisi kuliner ini.
Idiom hik bersumber dari lagu rakyat yang dinyanyikan pada malem selikuran, tanggal 21 bulan puasa pada zaman Susuhunan Paku Buwono X: ting-ting hik, jadah, jenang, wajik, ojo lali tinge kobong (lampu-lampu minyak hik, jadah, jenang, wajik (nama-nama jajanan pasar—mpep), jangan lupa lampunya terbakar—mpep). Lagu ini memiliki makna religius yang dalam, penuh perlambang.
Ting adalah lambang dari riwayat Kanjeng Nabi Muhammad SAW setelah turun dari Jabal Nur di malam Lailatul Qadar. Nabi disambut gembira oleh sahabat dengan menyalakan obor di mana-mana. Jadah, jenang, wajik merupakan jajanan pasar yang enak melambangkan kesuburan dan kemakmuran. Sedang ojo lali tinge kobong memiliki makna mengingatkan akan bahaya kebakaran. Hik sendiri tidak memiliki makna religius apa-apa. Ia menjadi identitas penjual warung angkringan yang semula menjajakan makanannya dengan berkeliling kampung mendorong gerobak memikul tenong (trims Mas Santo koreksinya–mpep) sambil berteriak hiiiikk…hiiikk….
Dalam perkembangannya pedagang hik tidak lagi menjajakan dagangannya tetapi menetap di suatu tempat-tempat yang biasanya strategis dan ramai. Penjual nasi kucing yang dianggap pionir dalam sejumlah literatur sebagai penjual nasi kucing yang mangkal adalah Pak Man. Pak Man biasa mangkal di dekat Stasiun Tugu Jogja. Hingga kini angkringan Pak Man—yang diganti anaknya Lik Man—masih ramai dikunjungi orang. Menu istimewanya kopi jos. Kopi kental manis yang diberi arang membara. Joss…
Menurut penelitian mahasiswa UGM yang terinspirasi karena menjadi pelanggan setia Lik Man, arang ternyata berfungsi menyerap kafein dari kopi. Sehingga kopi jos direkomendasikan baik untuk kesehatan. Meski demikian, seorang teman saya, seorang dokter sama sekali tak menyarankan untuk mencicipi kopi yang diberi arang. Soalnya arang kabarnya bersifat karsinogen. Sekarang, semua terserah anda.
Lalu di Jogja disebut angkringan karena demikian egaliternya warung rakyat ini pengunjung dapat meng-angkring-kan kakinya (mengangkat kakinya sambil duduk di kursi). Ukuran kesopanan di warung angkringan adalah tenggang rasa dan tepa selira dengan sesama pengunjung lainnya. Istilah angkringan lebih banyak digunakan di daerah Jogja. Sedang hik digunakan di daerah Solo meskipun bentuk, dan karakteristiknya sama persis.
Pada awalnya nasi kucing hanya dijual di wilayah Solo dan Jogja. Karena cukup bersahabat dengan kocek mahasiswa, nasi kucing merambah hingga ke Salatiga dan Semarang yang tak punya tradisi hik dan angkringan. Nasi kucing juga dapat anda temukan di Purwokerto. Nasi kucing memang makanan anak kos. Di masa-masa krismon saat Reformasi 1998, banyak mahasiswa yang disambung hidupnya dari dua pincuk nasi kucing. Namun nasi kucing tak identik mahasiswa.
Kini nasi kucing telah menyebar di seantero Jawa Tengah. Semenjak Solo ke timur hingga Ngawi, dan Magetan. Dari Jogja ke barat melintasi Purworejo, Kebumen, Purbalingga, hingga Tegal.
READ MORE - Sejarah Asal Usul Nasi Kucing